SELAMAT DATANG DI KLINIK PSIKOLOGI
(dikelola oleh Niki N. Fitri K.W, Psikolog)

Kami menyediakan jasa layanan Konsultasi Psikologi, Assesmen Psikologi dan Psikoterapi.

Dan bagi yang ingin mengkonsultasikan seputar permasalahan psikologis secara gratis, silahkan kirim permasalahan anda berikut data diri lengkap melalui email; niki.n.fitri@gmail.com (tanpa data diri lengkap tidak dilayani)

Untuk konsultasi dan layanan lebih lanjut anda dapat menghubungi : 021-70694562


CONSULTANT PARTNER


PELATIHAN SINGKAT "BE READY TO WORK"

Pelatihan untuk kesiapan siswa/mahasiswa/umum menghadapi dunia kerja sesungguhnya.
( Rutin setiap Sabtu minggu ke 4)

Pokok bahasan :
1. Mengenal profile kepribadian
2. Meningkatkan kepercayaan diri
3. Tip membuat surat lamaran & CV yang menjual
4. Kiat menjawab dalam interview
5. Cara mengerjakan psikotes yang benar

Biaya:
50.000/siswa
75.000/mahasiswa
100.000/ umum

Dengan mengikuti pelatihan ini anda sekaligus menjadi member data kandidat perusahaan kami selama 1 tahun.


Segera daftarkan diri anda ke:
Global Consulting
tlp/fax. 021-70694562
email : hr.service@g-tekno.com




30 Desember 2009

perlukah anak kita Homeschooling?

Oleh Niki N. Fitri,Psi
Belakangan ini kita sering mendengar Homeschooling dan menjadi trend tersendiri bagi sekelompok keluarga dengan memilih model ini untuk anak-anak mereka. Benarkah Homeschooling model belajar yang terbaik dibandingkan sekolah yang reguler?
Barangkali perlu dikaji ulang pemahaman tentang Homeschooling ini dan siapa saja anak-anak yang memang pantas atau cocok untuk mengikutinya, sehingga kita semua terutama anak-anak kita memperoleh manfaat yang optimal dari model pembelajaran ini.
Homeschooling atau home education yang juga dikenal sebagai sekolah rumah atau pendidikan rumah (di indonesia) adalah sebuah sistem atau model belajar yang berbasis rumah artinya oang tua adalah penanggungjawab penuh terhadap proses belajar mengajar putra/putrinya dengan waktu yang fleksibel. Namun bukan berarti lokasi belajar harus sepenuhnya di dalam rumah dan dilakukan oleh orang tua. Selain mengajar sendiri orang tua dapat mengundang guru privat atau mendaftarkan anak-anak ke tempat kursus atau magang di suatu lokasi belajar/lab/industri dan sebagainya. Orang tua lebih fleksibel memanfaatkan fasilitas,sarana, dan lokasi mana saja untuk menunjang pendidikan homeschooling putra/putrinya.
Kelebihan dan kekurangan Homeschooling
Setiap sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri begitu pula dengan Homeschooling, tapi langkah bijak yang perlu dilakukan orang tua adalah memilihkan suatu sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan putra/putri dan juga kondisi kita. Bukan sebaliknya yang hanya berdasarkan trend atau gengsi saja.
Beberapa kelebihan Homeschooling antara lain:
1. Sistem Homeschooling sifatnya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak (seperti,kurikulum,materi,pengajar dan jadwal belajar)
2. Tanggungjawab dan pengawasan ortu lebih maksimal
3. Hasil belajar anak lebih baik karena hasil kesepakatan ortu dan anak(ada komitmen dari anak)
4. Tingkat keahlian khusus anak bisa teraktualisasi secara optimal.
Beberapa kekurangan Homeschooling:
1. Konsistensi dan komitmen serta tanggungjawab ortu sangat vital untuk model Homeschooling ini, sehingga bila ketiga hal ini lemah akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan anak.
2. Kemampuan sosialisasi anak tidak sebaik disekolah reguler
3. Harus mengikuti ujian kesetaraan untuk sertifikasi ijazah pada lembaga pendidikan yg menyelenggarakan (terkesan ribet tapi saat ini sudah banyak koq)
4. Menuntut kreatifitas Ortu dalam mendesain kurikulum, mencari informasi talenta anak dan juga guru yang tepat.
Mahalkah Homeschooling?
Justru salah besar pandangan orang yang beranggapan bahwa homeschooling mahal dan hanya bisa dilakukan untuk orang berduit atau golongan menengah keatas. Seperti namanya Homeschooling bukan hanya customized untuk hal jadwal belajar, waktu belajar, ataupun lokasi belajar tapi juga dalam hal biaya. Orang tua yang memilih homeschooling bagi putra/putrinya dapat dengan leluasa mengatur biaya yang harus dikeluarkan bagi pendidikan tanpa harus mengurangi content materi pelajaran yang harus diberikan, yang terpenting ortu harus komitmen dan memiliki kreatifitas yang besar untuk menjalankan homeschooling walau dengan biaya yang minim.
Banyak hal yang dapat dilakukan sehingga biaya homeschooling menjadi murah antara lain dengan memanfaatkan sumberdaya yang anda miliki seperti saudara, teman,dan tetangga disekitar kita dan  fasilitas umum yang  tersedia. Bahan dan materi tidak harus membeli tapi bisa dengan meminjam, download di internet atau membuatnya sendiri dari bahan daur ulang. Yang terpenting adalah kreatifitas ortu untuk menyediakan sarana dan bahan pengajaran untuk putra/putrinya sehingga menunjang keberhasilan pendidikan dan kariernya kelak.

16 Desember 2009

Merubah sifat pasangan benarkah menjadikannya pribadi lain?

Oleh Niki N. Fitri,Psi

Kurang lebih sebulan yang lalu,saya membaca catatan seorang teman di sebuah komunitas. 
Rupanya apa yang ia tuliskan adalah kesimpulan dari apa yang dialaminya selama berumah tangga. Sebutlah Ina, yang memiliki kebiasaan rapih, terencana dan tepat waktu, bersuamikan Budi yang kurang mempedulikan kerapihan, ceroboh dan seringkali menggampangkan suatu masalah. Diawal pernikahan mereka, memang belum dirasa menjengkelkan oleh Ina, tapi setelah berjalan 3 tahun...sepertinya Ina mulai merasa tidak betah hidup bersama Budi. Setiap hari Ina mengomel sambil membenahi semua koran,majalah, gelas, piring kotor, baju, sepatu dan yang lainnya kembali ketempat semula. Budi yang mendengar omelan Ina selalu menjawab hal yang sama setiap hari," Maaf sayang aku lupa". 
Sampai akhirnya Ina mulai pasrah dan merasa bahwa memang nasibnya harus bersuamikan Budi yang ceroboh dan selengek'an. Ina mulai mencari cara agar lebih memudahkannya memberesi semua hal berantakan yang ia temui di rumah, antara lain dengan men-stepler koran dan meletakkan rak sepatu di dekat pintu masuk. Ina telah membuat sebuah profile tentang Budi suaminya sendiri sebagai seorang yang ceroboh, tidak disiplin, berantakan dan cuek. Tapi benarkah Budi seperti itu? dan benarkah yang dilakukan Ina?


Saya yakin cerita diatas adalah fenomena yang biasa kita temui di sekitar tempat tinggal kita...setuju kan?
Atau mungkin anda sendiri mengalaminya? 
Ketika kita mulai jatuh cinta dan pacaran, sudah tentu masing2 dari kita berusaha memperlihat semua yang terbaik yang kita miliki, bahkan sering tanpa kita sadari berusaha menutupi kekurangan kita. Ini hal yang wajar, namun bertambahnya waktu kita mulai mengenal lebih dalam dan mencintai serta memutuskan untuk menikah dengan pasangan kita. Tak ada lagi rahasia dan setulusnya tak boleh disesali bila ternyata pasangan kita tidak seperti harapan kita. Anda dan pasangan anda adalah dua pribadi beda yang bersatu saat ini untuk membina, mengarahkan biduk rumah tangga dan mengejar visi hidup bersama. Jangan biarkan perbedaan sifat melupakan anda dari tujuan utama pernikahan. Jadikanlah perbedaan membuat kita saling mengisi dan  memperbaiki kekurangan masing-masing. 
Lalu bagaimana kita dapat merubah sifat pasangan kita yang kurang baik? Apakah akan merubah kepribadiannya? Berubah ..itu sudah pasti tapi menurut saya kata"merubah" tidak tepat, namun bisa diganti dengan kata "perbaikan"sifat dan bukan kepribadiannya yang berubah.
Sifat terbentuk dari prilaku yang dilakukan berulang-ulang dan kemudian menjadi kebiasaan hingga akhirnya menyatu dengan diri kita. Untuk membentuk prilaku baru atau menghentikan dan merubah sebuah prilaku  tertentu,diperlukan ketekunan dan perlu diberlakukan punishment & reward sampai benar2 terbentuknya prilaku tadi. Lalu siapa yang paling efektif merubah sifat buruk kita? jawabnya adalah diri kita sendiri. Perubahan yang terbentuk dari kesadaran diri lebih positif hasilnya. Orang lain terutama org yg paling kita cintai (pasangan hidup) bisa menjadi pemicu atau penyemangat diri untuk memperbaiki diri.

Kembali pada cerita Ina diatas, jelas cara Ina kurang tepat karena hanya menggunakan punishment (omelan) untuk menyadarkan Budi. Dan yang terjadi Budi semakin terlena dengan kebiasaan buruknya karena sudah ada Ina yang membereskan segala sesuatunya.

semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua...